Skip to main content

Featured post

Tahun 2024 Sudah Mau Berakhir: Resolusi Belum Tercapai? Yuk Belajar dari Nabi!

Tahun 2024 Sudah Mau Berakhir: Resolusi Belum Tercapai? Yuk Belajar dari Nabi! Nggak terasa ya, tahun 2024 hampir selesai. Buat kamu yang masih punya resolusi atau harapan yang belum juga tercapai, nggak usah sedih, apalagi sampai menyerah. Hidup memang nggak selalu sesuai keinginan kita. Tapi tenang, ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari Rasulullah ﷺ. Tahukah kamu? Bahkan Rasulullah ﷺ, manusia pilihan Allah, juga pernah memiliki keinginan yang nggak bisa beliau wujudkan saat itu. Salah satunya adalah tentang Ka’bah. Keinginan Rasulullah ﷺ yang Tertunda Setelah menaklukkan Makkah pada tahun ke-8 Hijriyah, Rasulullah ﷺ sebenarnya ingin melakukan beberapa perubahan pada Ka’bah, seperti: 1. Membangun ulang Ka’bah di atas fondasi Nabi Ibrahim عليه السلام. 2. Menjadikan pintu Ka’bah sejajar dengan tanah. 3. Menambah dua pintu: satu untuk masuk dan satu untuk keluar. Tapi, beliau memilih untuk menunda semua itu. Kenapa? Karena Rasulullah ﷺ tahu bahwa masyarakat Makkah baru saja ke...

Melihat, Memvonis, dan Konsekuensi Sosial : Peristiwa Sehari-hari di sekitar Kita

Satu ketika, Majnun Laila (Qays bin al-Mulawwah) melihat seekor anjing di padang pasir. Ia mendekati anjing tersebut kemudian memperlakukannya dengan penuh kasih. Ekornya ia pegang sedemikian rupa. 

Ia dihardik oleh banyak orang: bukankah kamu suka ke Laila, sejak kapan cintamu berpindah ke anjing? 

Majnun menjawab,

"Karena aku pernah melihat si anjing lewat di perkampungan Laila."



رأي المجنون في البيداء كلبا # فمد له من الاحسان ذيلا

فلاموه علي ما كان منه # وقالوا كم انلت الكلب نيلا

فقال دعوا الملامة ان عيني # رأته مرة في حي ليلا


Di zaman Harun al-Rasyid, ada satu ulama yang dibenci oleh mayoritas penduduk Baghdad. Berbagai penjuru menghujatnya. 

Ia ditanya, bagaimana bisa satu dunia membencimu sekarang, padahal dulu kamu orang yang diburu orang untuk menimba ilmu?

Ia menjawab,

"Kafilah dagang melihatku makan di tempat Ahli Bid'ah. Padahal aku hanya singgah sebentar saja kemudian melanjutkan perjalanan." 


Pelajaran yang dapat kita petik dari dua kisah berbeda diatas yang memiliki kesamaan inti: penghakiman berdasarkan penampakan semata. Baik Majnun maupun ulama tersebut menjadi sasaran hujatan dan fitnah karena suatu tindakan yang dilihat oleh orang lain, tanpa memperhatikan konteks atau niat di balik tindakan tersebut.


Beberapa poin penting yang dapat kita cermati dari dua kisah diatas:

1. Daya Rusak Pandangan Pertama: Kisah-kisah ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh pandangan pertama dalam membentuk opini publik. Seringkali, orang lebih mudah percaya pada apa yang mereka lihat daripada berusaha memahami situasi secara utuh.

2. Konsekuensi Sosial dari Penghakiman Cepat: Penghakiman yang tidak adil dan tergesa-gesa dapat berdampak buruk bagi individu yang menjadi sasaran. Reputasi seseorang dapat rusak, hubungan sosial bisa terganggu, bahkan bisa memicu konflik.

3. Peran Tokoh Publik: Tokoh publik seperti akademisi, agamawan, dan filsuf berada di bawah sorotan yang lebih tajam. Tindakan mereka akan lebih mudah diperbincangkan dan dihakimi oleh masyarakat.

4. Pentingnya Konteks: Tulisan ini menyadarkan kita akan pentingnya memahami konteks suatu tindakan sebelum memberikan penilaian. Seringkali, ada alasan-alasan di balik tindakan seseorang yang tidak terlihat oleh orang lain.

5. Peran Bahasa dan Narasi: Bahasa dan narasi yang digunakan dalam menyampaikan informasi dapat sangat mempengaruhi persepsi orang terhadap suatu peristiwa. Narasi yang negatif dan tendensius dapat memperkuat stigma negatif terhadap seseorang.


Implikasi dan Pelajaran:


Berhati-hati dalam Menilai Orang Lain: Kita perlu lebih berhati-hati dalam menilai orang lain dan menghindari generalisasi yang berlebihan.

Mencari Informasi yang Akurat: Sebelum membentuk opini, sebaiknya kita mencari informasi yang akurat dan menyeluruh tentang suatu peristiwa atau individu.

Membangun Komunikasi yang Efektif: Komunikasi yang terbuka dan jujur dapat membantu menghindari kesalahpahaman dan konflik.

Menjadi Pembelajar yang Terus-Menerus: Kita perlu terus belajar dan mengembangkan diri agar tidak mudah terjebak dalam pola pikir yang sempit.


Kesimpulan:


Kisah diatas memberikan peringatan bagi kita untuk tidak mudah terjebak dalam penilaian yang dangkal dan tergesa-gesa. Penghakiman berdasarkan penampakan semata dapat berdampak buruk bagi individu dan masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu lebih bijaksana dalam bersikap dan berinteraksi dengan orang lain.


Pertanyaan untuk Diskusi Lebih Lanjut:


  • Bagaimana kita dapat mengatasi budaya penghakiman yang masih sering terjadi di masyarakat?
  • Apa peran media sosial dalam memperkuat atau melemahkan budaya penghakiman ini?
  • Bagaimana kita dapat mendidik masyarakat agar lebih kritis dan bijaksana dalam menerima informasi?

Comments

Popular posts from this blog

Kata-kata Kotor/Hinaan/Ejekan dalam Bahasa Arab Mesir (1)

Berikut adalah kata-kata kotor, hinaan, cacimaki, ejekan dan kata-kata kasar lainnya yang umum digunakan dalam keseharian masyarakat Mesir. Saya akan rangkum beberapa dari -setidaknya- sebagian besar kata cacian. Namun bagaimanapun, kata-kata tersebut jelas tidak sopan, jadi berhati-hatilah dalam menggunakannya. NOTE:  - Never & don’t try this at your interaction with another poeple - Tulisan ini untuk pendidikan dan menambah wawasan

Kata Panggilan untuk Teman/Orang yang Lebih Tua dalam Bahasa Arab

Sapa Menyapa dalam Bahas Arab Mesir Bahasa arab Mesir memiliki kata panggilan/sapaan yang bervariasi untuk orang-orang sesuai jenis, usia, dan kelas sosial yang berbeda. Di sini saya akan coba menguraikan kata-kata sapaan yang menjadi keseharian dalam budaya masyarakat Mesir. P.s: dalam kultur budaya Arab pada umumnya, jika memanggil nama seseorang secara langsung, harus diawali hurup يا atau huruf nida. Dalam kultur budaya Indonesia, padanan hal terkait, menurut hemat penulis, sama seperti kita menyapa dengan awalan "bang", "bung", "mang" dan lainnya.  Contoh: "ya Ahmad !" Sepadan dengan  " Bang, bang Garof", ato pun "neng, neng Shaima". ازيك يا كريم؟ (izzayyak ya Karim?) Apa kabar, Karim ? انتي فين يا ايمان؟ (inti fein ya Iman?) Kamu dimana, Iman? انا تحت امرك ياأفندم (ana tahta amrak ya fendim) Baik, Pak! Selain itu juga, jika kita akan memanggil seseorang dengan gelar ato julukann...

Kata-kata Kasar/Celaan dan Ekspresi lainnya dalam Bahasa Inggris (1)

Hello guys, setelah kita bahas tentang kata-kata kasar / hinaan / ejekan dalam bahasa arab Mesir , sekarang kita bahas hal yang sama dalam bahasa Inggris. Bukan hasil saya sendiri kayak yang bahasa Arab, tapi hasil google-ing di net. Tepatnya forum kaskuser. Oke, kita langsung aja ke inti tulisannya :) 1. Shit dan ragam pemakaiannya I got this shit!   Artinya: Saya bisa menangani ini / saya mendapatkan [barang/hal yang dicari]. That's some good shit :  Biasanya dipakai saat kita menonton pertunjukan (Bioskop, music, atraksi atau sekedar melihat aksi teman) yang membosankan dan tiba tiba ada aksi yang menarik. Maka ungkapan kasar dalam bahasa inggrisnya :" that's some good shit !". Holy Shit:  Ungkapan terkejut  atau  kesal tergantung pada keadaan.