8 May 2014

Benarkah Islam Tersebar dengan Peperangan?

Sebagian orang yang memusuhi Islam melemparkan sebuah tuduhan bahwa peperangan yang dilancarkan kaum muslimin adalah untuk memaksa orang lain yang non-muslim agar memeluk agama Islam. Dan mereka yang telah masuk Islam itu karena paksaan, bukan karena pilihan.

Mereka pun beranggapan bahwa sirah nabawiah menjadi saksi atas tersebarnya Islam dengan jalan peperangan. Dan peperangan yang dilancarkan oleh Rasul saw. bertujuan untuk memaksa orang-orang agar mengikutinya dan memeluk agama Islam.

Bagaimana kita sebagai umat Islam menanggapi pertanyaan dan pernyataan demikian?

Pertama: Rasul saw. tinggal di Makkah selama 13 tahun, menyeru para penduduknya dengan argumentasi dan nasehat, tanpa perang dan pertumpahan darah. Pada saat itu Rasul dan para sahabatnya menghadapi siksaan dan kekejaman kaum kafir Quraisy agar kembali dan berpaling dari agama barunya, Islam. Apa yang dialami bukan malah membuat mereka berpaling, akan tetapi semakin bertambah kuat imannya. Kalau pun ada kekerasan, itu adalah kekerasan dalam menghadapi kaum muslimin, bukan dari kaum muslimin itu sendiri.

Kedua: Islam masuk ke Madinah tanpa ada setetes pun darah yang mengalir. Para pemuka kaumnya lebih dulu masuk Islam saat membaiat Rasul saw. di perjanjian Aqabah I dan II. Kemudia Rasul saw. mengirim Mushab bin Umair untuk mengajarkan mereka dan mendakwahi para penduduk Madinah lainnya hingga sebagian dari mereka memeluk agama Islam. Adakah sejarah mencatat kasus kekerasan yang terjadi agar para penduduk Madinah masuk Islam? 

Ketiga: Peperangan yang dilancarkan kaum muslimin di era Rasulullah saw. bukan lah inisiatif dari umat Islam. Sepeti perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Adapun peperangan dengan bangsa Yahudi, penaklukan kota Makkah, perang Mutah, Tabuk, dll. adalah sebuah pelajaran bagi mereka yang meanggar janji dan kesepakatan bersama. Memulai permusuhan dengan umat Islam, atau membunuh utusan Rasulullah saw.

Keempat: Seringkali umat Islam menghadapi pertempuran yang tidak seimbang dengan pasukan lawannya, baik dari jumlah pasukan, maupun perlengkapan peperangan. Seperti di perang Mutah, di mana jumlah pasukan kaum muslimin hanya sekitar 3000 orang, sedangkan pasukan lawan berjumlah 200 ribu orang. Jumlah yang sangat tidak seimbang. 

Kelima: Keyakinan tidak akan bersemayam di dalam jiwa-jiwa yang berada di bawah tekanan. Akan tetapi keyakinan akan diterima dengan penuh kelapangan jika akal sehat yang menerimanya dan diiringi dengan argumentasi yang jelas dan kuat. Jika suatu bangsa memeluk agama Islam karena keterpaksaan, maka mereka akan cepat pula berpalingnya. Tetapi sejarah mencatat bahwa bangsa-bangsa muslim adalah bangsa yang paling berpegang teguh pada agamanya. Meskipun seringkali mereka menghadapi tekanan, penindasan, dan peperangan sekali pun di penjuru dunia ini hingga kini.

Keenam: Perlu diingat dan kita ketahui bersama bahwa Indonesia dan Malaysia adalah negara berpunduduk mayoritas muslim. Di mana tidak ada peperangan dan penaklukan yang dilakukan bangsa arab Islam saat itu. Bagaimana penduduknya bisa berbondong-bondong memeluk agama Islam ? Adakah yang memaksanya?

Ketujuh: Di era yang terpisah dari era kenabian,  sejarah mencatat bahwa sebagian pasukan yang telah memerangi umat Islam dan berada di pihak pemenang, seperti bangsa Barbar, mereka berbondong-bondong memeluk agama Islam setelah mereka menghancurkan negeri muslim. Jika Islam tersebar dengan peperangan, lalu apa yang memaksa bangsa Tatar berduyun-duyun masuk Islam padahal mereka telah memenangkan peperangan?

Kedelapan: al-Quran telah menegaskan bahwa tidak ada paksaan bagi siapa pun untuk masuk ke dalam agama Islam. Karena wahyu telah datang, kebenaran telah nampak, dan akal sehat pun tidak dapat menolaknya. Allah berfirman dalam Q.S. 2:256 yang artinya "Tidak ada paksaan dalam (memeluk) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas (perbedaan) jalan yang benar dan jalan yang sesat." Di ayat lain Dia juga menegaskan "Jika Tuhan mu berkehendak, niscaya semua penduduk bumi akan beriman kepadaNya. Tetapi apakah kamu hendak akan memaksa orang-orang agar mereka menjadi orang yang beriman?." Q.S. 10:99.
Telas jelas argumentasi dan wahyu yang turun kepada nabi Muhammad untuk umat manusia. Tinggal bagaimana manusia itu sendiri menerimanya. 

Wallahu a'lam!

Bagikan

Jangan lewatkan

Benarkah Islam Tersebar dengan Peperangan?
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.