Duhai Rembulan merah, sungguh kita ini mirip dan saling terhubung.
Kau sendiri di langit sana, aku pun sendiri di bumi ini.
Kita menempuh jalan panjang dengan kebisuan, kepiluan, juga kesedihan.
Tiada yang peduli dan tiada yang memedulikan.
Kita pun saling menampakkan diri dalam pekatnya malam, untuk saling menghibur dan berbagi rasa.
Kata orang, aku ini manusia yang bahagia karena yang terlihat adalah senyuman dan binaran di wajahku.
Kalau saja dia tau, kegalauan dan kesedihan yang menyelimutiku, dia kan menangisiku tersedu.
Begitu pun dirimu, mereka mengira kau begitu ceria dan bahagia karena tipuan indah wajahmu, dan kilauan cahaya di keningmu.
Kalau saja mereka tau dirimu sebenarnya, mereka kan melihat dunia yang hancur berkeping, dunia dimana tiada lagi angin berhembus, tiada lagi lambaian pohon, gurauan manusia, dan juga nyanyian satwa.
Al-Manfaluthi - Curhatan Rembulan (Munajat alQamar).
Comments
Post a Comment