Skip to main content

Featured post

Sekedar Nanya

  Hanya sebuah pertanyaan: Mengapa sang penyair berkata: " Ala laita as-syababa ya‘udu yauman... fa-ukhbirahu bima fa‘ala al masyibu " (Oh, seandainya masa muda kembali walau sehari... agar bisa kuceritakan apa yang telah dilakukan usia tua)? Mengapa ia tidak berkata, " Ala laitat at-tufulata ta‘udu yauman " (Oh, seandainya masa kanak-kanak kembali walau sehari)? Mengapa masa muda dan bukan masa kanak-kanak? Apakah karena seseorang yang berada di usia muda akan lebih memahami dan menyadari apa yang dilakukan usia tua dibandingkan seorang anak kecil? Padahal, anak-anak zaman sekarang memahami segalanya. Apakah ada alasan lain untuk lebih memilih masa muda dibandingkan masa kanak-kanak? Padahal, saya sering mendengar banyak orang mengatakan bahwa masa terindah adalah masa kanak-kanak, dan mereka berharap bisa kembali menjadi anak kecil lagi. Tentu saja, saya tidak tahu apakah ada alasan lain selain itu, karena maknanya ada di "perut penyair." Dan ini adalah ...

Tahun 2024 Sudah Mau Berakhir: Resolusi Belum Tercapai? Yuk Belajar dari Nabi!

Tahun 2024 Sudah Mau Berakhir: Resolusi Belum Tercapai? Yuk Belajar dari Nabi!

Nggak terasa ya, tahun 2024 hampir selesai. Buat kamu yang masih punya resolusi atau harapan yang belum juga tercapai, nggak usah sedih, apalagi sampai menyerah. Hidup memang nggak selalu sesuai keinginan kita. Tapi tenang, ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari Rasulullah ï·º.

Tahukah kamu? Bahkan Rasulullah ï·º, manusia pilihan Allah, juga pernah memiliki keinginan yang nggak bisa beliau wujudkan saat itu. Salah satunya adalah tentang Ka’bah.

Keinginan Rasulullah ï·º yang Tertunda

Setelah menaklukkan Makkah pada tahun ke-8 Hijriyah, Rasulullah ï·º sebenarnya ingin melakukan beberapa perubahan pada Ka’bah, seperti:

1. Membangun ulang Ka’bah di atas fondasi Nabi Ibrahim عليه السلام.

2. Menjadikan pintu Ka’bah sejajar dengan tanah.

3. Menambah dua pintu: satu untuk masuk dan satu untuk keluar.

Tapi, beliau memilih untuk menunda semua itu. Kenapa? Karena Rasulullah ï·º tahu bahwa masyarakat Makkah baru saja keluar dari masa jahiliyah. Beliau khawatir perubahan besar ini akan menimbulkan salah paham atau bahkan konflik.


Pelajaran Berharga untuk Kita

Kisah ini mengajarkan kita beberapa hal penting:

1. Tahu Kapan Harus Menunda untuk Kebaikan yang Lebih Besar

Kadang, nggak semua keinginan harus dipaksakan. Ada waktu-waktu tertentu ketika menunda justru lebih bijaksana, terutama kalau ada hal yang lebih besar yang harus diprioritaskan.

2. Sabar dalam Menghadapi Kenyataan

Rasulullah ï·º mengajarkan kita untuk tetap sabar dan lapang dada. Meski nggak semua keinginan bisa tercapai, itu bukan berarti gagal. Bisa jadi, Allah sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih baik untuk kita.

3. Patuhi Aturan, Meski Kadang Terasa Berat

Ada kalanya, mengikuti aturan terasa sulit karena bertentangan dengan apa yang kita mau. Tapi justru di situ letak pengorbanan kita sebagai seorang Muslim. Seperti kata Umar bin Khattab رضي الله عنه saat menyentuh Hajar Aswad:

"Aku tahu engkau hanyalah batu. Jika bukan karena aku melihat Rasulullah ï·º menyentuhmu, aku tidak akan melakukannya."

Jadi, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Kalau resolusi atau impianmu belum tercapai di tahun ini, nggak apa-apa. Mungkin memang belum waktunya. Atau mungkin ada hal lain yang lebih penting untuk diperhatikan saat ini. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Sebaliknya, jadikan itu motivasi untuk terus berusaha, sambil tetap berserah diri pada Allah.

Percayalah, setiap keterlambatan atau kegagalan itu punya hikmah. Dan seperti yang Rasulullah ï·º ajarkan, fokuslah pada kemaslahatan yang lebih besar, sabar, dan tetap optimis.

Semangat menyambut 2025 dengan hati yang lapang dan penuh harapan baru!


Dalam pencarian; doa awal tahun, doa akhir tahun, happy new year 2025, mew year's eve, ucapan happy new year, happy new year wishes, happy new year quote messages, 2025

Comments

Popular posts from this blog

Kata-kata Kotor/Hinaan/Ejekan dalam Bahasa Arab Mesir (1)

Kata Panggilan untuk Teman/Orang yang Lebih Tua dalam Bahasa Arab

Kata-kata Kotor/Hinaan/Ejekan dalam Bahasa Arab Mesir (2)

Anjuran Islam untuk Menyediakan Pendidikan yang Setara bagi Perempuan