Sistem Pendidikan Republik Arab Mesir Bag 3



Lanjutan Sistem Pendidikan Republik Arab Mesir bag 2

C. Struktur dan Jenis Pendidikan


1. Sistem Pendidikan Formal

Sistem pendidikan di Mesir terdiri dari dua struktur paralel:

  1. Struktur Umum, yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan.
  2. Struktur Keagamaan Al-Azhar, yang dikelola oleh Kementerian Urusan Al-Azhar (sering disebut Kementerian Agama di negara lain).

Selain kedua struktur tersebut, terdapat beberapa jenis pendidikan lain yang ditujukan untuk kelompok khusus:

  • Sekolah untuk anak berkebutuhan khusus.
  • Sekolah militer bagi calon perwira militer.
  • Program pendidikan nonformal bagi siswa yang putus sekolah.

Berdasarkan statistik tahun 1988, 92% anak-anak usia sekolah mengikuti pendidikan formal. Namun, hanya 62% dari mereka yang melanjutkan ke sekolah menengah (kelas 6–11). Dari jumlah tersebut, 3,6% siswa mengikuti jalur pendidikan Al-Azhar.


2. Sistem Sekolah Umum

Pendidikan wajib di Mesir berlaku hingga kelas 8, dikenal sebagai Pendidikan Dasar, yang mencakup dua jenjang:

  • Sekolah Dasar (Kelas 1–5).
  • Sekolah Persiapan (Kelas 6–8).

Pendidikan Persiapan baru diwajibkan pada tahun 1984, sehingga nama "Sekolah Persiapan" tidak lagi relevan.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, siswa memiliki empat pilihan:

  1. Tidak melanjutkan pendidikan.
  2. Masuk ke sekolah menengah umum.
  3. Masuk ke sekolah teknik menengah tiga tahun.
  4. Masuk ke sekolah teknik menengah lima tahun.

Pada sekolah menengah umum, kelas 9 merupakan kelas bersama. Pada kelas 10 dan 11, siswa harus memilih antara jalur IPA atau Non-IPA.


3. Sistem Sekolah Al-Azhar

Sistem sekolah Al-Azhar mirip dengan sistem sekolah umum pada tingkat pendidikan dasar, tetapi dengan fokus yang lebih besar pada pendidikan agama Islam.

  • Mata pelajaran umum di sekolah Al-Azhar mengikuti kurikulum sekolah umum.
  • Pada kelas 10 dan 11, semua siswa memiliki kurikulum yang sama. Setelah itu, mereka dapat memilih untuk melanjutkan ke sekolah umum atau sekolah agama.

Pada tingkat universitas, fakultas di bawah Al-Azhar memiliki struktur yang sama dengan universitas umum, tetapi dengan kurikulum yang lebih menekankan pada aspek keagamaan. Pendidikan guru untuk mata pelajaran agama hanya tersedia dalam sistem Al-Azhar.

Pada tahun 1988, siswa dalam sistem Al-Azhar mencakup 3,6% dari seluruh siswa di Mesir, sementara pada tingkat pendidikan tinggi, mahasiswa Al-Azhar mencapai 14,3% dari total mahasiswa. Sistem Al-Azhar tidak memiliki pendidikan teknik.


4. Pendidikan Vokasional dan Teknik

Pendidikan vokasional dan teknik mulai dikembangkan pada tahun 1950-an:

  • 1952: Terdapat 134 sekolah vokasional dengan 31.800 siswa.
  • 1960: Jumlahnya meningkat menjadi 460 sekolah dengan 115.600 siswa.

Antara tahun 1970 dan 1988, jumlah siswa vokasional dan teknik meningkat dari 275.300 menjadi 978.800. Pada tahun 1988, terdapat 563 sekolah vokasional dan teknik, mencakup 48,7% dari total sekolah menengah di Mesir.

Jumlah siswa sekolah vokasional (759.700) melampaui jumlah siswa sekolah menengah umum (564.668) pada tahun 1988. Jumlah siswa perempuan di sekolah vokasional juga meningkat pesat sejak tahun 1970.

Pada tingkat pendidikan tinggi, terdapat 34 institut teknik dengan 59.400 mahasiswa (7,5% dari total mahasiswa pendidikan tinggi).


5. Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan pendidikan yang terencana di luar sistem pendidikan formal, untuk melayani kebutuhan kelompok tertentu seperti:

  • Anak-anak, remaja, atau orang dewasa.
  • Masyarakat dari berbagai latar belakang sosial ekonomi.

Pendidikan nonformal di Mesir sering kali dikaitkan dengan program penghapusan buta huruf.

  • Pada tahun 1960, 70% penduduk usia di atas 10 tahun buta huruf.
  • Pada tahun 1976, terdapat 13,3 juta orang dewasa yang buta huruf (61,8%).
  • Tahun 1986, jumlahnya meningkat menjadi 17,2 juta, tetapi persentasenya menurun menjadi 49,4%.

Kementerian Perburuhan juga melaksanakan program pelatihan keterampilan untuk orang-orang yang putus sekolah formal.

  • Program ini berlangsung selama 9 bulan:
    • 7 bulan teori di pusat pelatihan.
    • 2 bulan praktik di unit produksi.

Pada tahun 1984, Kementerian Perburuhan memulai program pelatihan jangka pendek untuk pekerja dengan keterampilan rendah, guna memenuhi kebutuhan pasar kerja. Program ini juga membantu pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat perubahan ekonomi.


Sistem Pendidikan Republik Arab Mesir
Diterbitkan Oleh: Atdikbud KBRI Kairo 2006

Post a Comment

0 Comments