Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2024

Featured post

Sekedar Nanya

  Hanya sebuah pertanyaan: Mengapa sang penyair berkata: " Ala laita as-syababa ya‘udu yauman... fa-ukhbirahu bima fa‘ala al masyibu " (Oh, seandainya masa muda kembali walau sehari... agar bisa kuceritakan apa yang telah dilakukan usia tua)? Mengapa ia tidak berkata, " Ala laitat at-tufulata ta‘udu yauman " (Oh, seandainya masa kanak-kanak kembali walau sehari)? Mengapa masa muda dan bukan masa kanak-kanak? Apakah karena seseorang yang berada di usia muda akan lebih memahami dan menyadari apa yang dilakukan usia tua dibandingkan seorang anak kecil? Padahal, anak-anak zaman sekarang memahami segalanya. Apakah ada alasan lain untuk lebih memilih masa muda dibandingkan masa kanak-kanak? Padahal, saya sering mendengar banyak orang mengatakan bahwa masa terindah adalah masa kanak-kanak, dan mereka berharap bisa kembali menjadi anak kecil lagi. Tentu saja, saya tidak tahu apakah ada alasan lain selain itu, karena maknanya ada di "perut penyair." Dan ini adalah ...

Tahun 2024 Sudah Mau Berakhir: Resolusi Belum Tercapai? Yuk Belajar dari Nabi!

Tahun 2024 Sudah Mau Berakhir: Resolusi Belum Tercapai? Yuk Belajar dari Nabi! Nggak terasa ya, tahun 2024 hampir selesai. Buat kamu yang masih punya resolusi atau harapan yang belum juga tercapai, nggak usah sedih, apalagi sampai menyerah. Hidup memang nggak selalu sesuai keinginan kita. Tapi tenang, ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari Rasulullah ﷺ. Tahukah kamu? Bahkan Rasulullah ﷺ, manusia pilihan Allah, juga pernah memiliki keinginan yang nggak bisa beliau wujudkan saat itu. Salah satunya adalah tentang Ka’bah. Keinginan Rasulullah ﷺ yang Tertunda Setelah menaklukkan Makkah pada tahun ke-8 Hijriyah, Rasulullah ﷺ sebenarnya ingin melakukan beberapa perubahan pada Ka’bah, seperti: 1. Membangun ulang Ka’bah di atas fondasi Nabi Ibrahim عليه السلام. 2. Menjadikan pintu Ka’bah sejajar dengan tanah. 3. Menambah dua pintu: satu untuk masuk dan satu untuk keluar. Tapi, beliau memilih untuk menunda semua itu. Kenapa? Karena Rasulullah ﷺ tahu bahwa masyarakat Makkah baru saja ke...

Tidak Semua yang Diinginkan Manusia Dapat Diraih

Tidak Semua yang Diinginkan Manusia Dapat Diraih Pernahkah kita merasa ingin segalanya berjalan sesuai keinginan? Tentu saja pernah. Kita semua punya harapan, keinginan, bahkan mimpi besar. Tapi kenyataannya, tidak semua bisa kita capai saat itu juga. Bahkan Rasulullah ﷺ, manusia pilihan Allah, pun pernah menginginkan sesuatu yang harus beliau tunda atau bahkan tinggalkan demi alasan yang lebih besar. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya bijaksana dan dewasa dalam menghadapi keterbatasan. Kisah Rasulullah ﷺ dan Ka’bah Ketika Rasulullah ﷺ berhasil menaklukkan Makkah pada tahun ke-8 Hijriyah, beliau memiliki kedudukan tertinggi dan dihormati oleh semua. Meski begitu, ada tiga hal yang beliau inginkan terkait Ka’bah, tetapi tidak bisa dilaksanakan. 1. Mengembalikan Ka’bah ke fondasi Nabi Ibrahim عليه السلام. 2. Menjadikan pintu Ka’bah sejajar dengan tanah. 3. Menambahkan dua pintu: satu untuk masuk dan satu untuk keluar. Mengapa tidak dilakukan? Dalam hadis yang diriwayatkan oleh...

Kemanusiaan dalam Islam: Antara Nilai dan Realitas

Kemanusiaan dalam Islam: Antara Nilai dan Realitas Kemanusiaan dalam Islam membawa pada hasil alami berupa kesetaraan di antara seluruh manusia, karena mereka semua adalah keturunan Adam. Setiap manusia memiliki hak untuk hidup, kebebasan, penghormatan, dan kemuliaan. Mereka adalah saudara dalam kemanusiaan, berbagi bumi beserta sumber dayanya, serta setara dalam hak dan kewajiban yang telah ditetapkan. Islam memuliakan manusia karena sifat kemanusiaannya tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau agama. Allah berfirman: "Dan sungguh, telah Kami muliakan anak cucu Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang telah Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna." (QS. Al-Isra: 70) Dengan prinsip ini, Islam menegaskan bahwa siapa yang membunuh satu jiwa tanpa alasan yang benar, maka seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia. Sebaliknya, siapa yang menyelamatkan satu jiwa, ma...

Hukum Bermain Free Fire (FF) dalam Islam: Panduan Sesuai Syariat

Hukum Bermain Free Fire (FF) dalam Islam Game Free Fire (FF) menjadi salah satu game online paling populer, terutama di kalangan anak muda. Namun, sebagai seorang Muslim, penting untuk mengetahui hukum Islam terkait permainan ini agar tidak melanggar aturan syariat. Islam mengatur segala aspek kehidupan, termasuk hiburan, untuk menjaga keseimbangan antara kesenangan duniawi dan kewajiban spiritual. Berdasarkan fatwa resmi dari Dar Al-Ifta Mesir, berikut panduan syariat mengenai bermain game, termasuk Free Fire. Baca fatwa asli di sini . Pandangan Islam tentang Bermain Game Islam tidak melarang hiburan selama dilakukan dengan cara yang benar. Firman Allah dalam Al-Qur'an menunjukkan bahwa bermain adalah aktivitas yang diizinkan:  فَأَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ “ Biarkanlah dia pergi bersama kami besok agar dia dapat bersenang-senang dan bermain, dan kami pasti akan menjaganya. ” (QS. Yusuf: 12) Namun, ada batasan tertentu yang harus diperha...

Panduan Syariat dalam Bermain Game Elektronik yang Diperbolehkan

Penjelasan Tentang Bermain Game Menurut Syariat Islam 1. Konsep Bermain Dalam Islam, bermain didefinisikan sebagai aktivitas fisik atau mental yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan nalurinya akan hiburan dan rekreasi. Sebagaimana firman Allah:  أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (Surah Yusuf: 12) Artinya: " Biarkanlah dia pergi bersama kami besok agar dia dapat bersenang-senang dan bermain, dan kami pasti akan menjaganya ." Perkembangan teknologi telah menghadirkan berbagai jenis permainan, termasuk game elektronik yang kini menjadi populer di seluruh dunia. 2. Hukum Bermain dan Hiburan dalam Islam Pada dasarnya, Islam membolehkan hiburan dan permainan selama tidak bertentangan dengan aturan syariat. Islam mengakui kebutuhan manusia untuk bersenang-senang, asalkan tetap seimbang dengan tanggung jawabnya. 3. Batasan Bermain dalam Islam Agar aktivitas bermain tetap berada dalam koridor syariat, Islam memberikan beberapa pedoman b...

Apa Makna Membaca Bagi Saya?

Oleh: Fahmi Huwaidi Apa Makna Membaca Bagi Saya? Pertanyaan ini pasti terlintas di benak setiap orang yang ingin mengembangkan diri dan mencari keutamaan serta kesempurnaan. Barang siapa menjawabnya, ia telah menemukan setengah dari hidup yang selama ini dicarinya. Ketika seseorang terombang-ambing dalam gelombang kehidupan, membaca dengan benar dapat membimbingnya untuk menemukan jalan keselamatan. Ada yang mendapatkan pemahaman luas, ada yang berada di tengah-tengah, dan ada pula yang tak tahu ke mana kehidupan membawanya. Maka, keselamatan adalah milik mereka yang mengetahui kadar dirinya dan menjaganya dari bahaya kehidupan. Membaca adalah kekuatan, baik secara spiritual maupun material. Secara spiritual, ia adalah hasil dari pemahaman dan konsep dari bangsa-bangsa terdahulu, sementara secara material, ia adalah kunci kemajuan dalam ilmu teknologi. Perintah pertama yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya adalah: "اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ" " Bacalah dengan ...

Doa Pengabul Hajat dan Penghilang Kesulitan: Kunci Pembuka Rezeki dan Pelunas Hutang

Doa Pengabul Hajat dan Penghilang Kesulitan: Kunci Pembuka Rezeki dan Pelunas Hutang Di antara doa-doa yang telah terbukti ampuh untuk mengabulkan hajat, menghilangkan kesulitan, dan melunasi hutang, terdapat doa yang tercantum dalam kitab Abwāb al-Faraj karya Abuya Sayyid Muhammad bin 'Alawi bin 'Abbas al-Maliki al-Hasani al-Makki (wafat 1425 H), seorang ulama besar yang senantiasa mengajarkan tentang pentingnya berdoa kepada Allah untuk kemudahan hidup kita. Doa-doa ini memberikan ketenangan hati dan harapan dalam menghadapi berbagai masalah. Berikut dua doa yang dapat Anda amalkan untuk mempermudah segala urusan: 1. Doa pertama: (يَا مَنْ لَا تَغِيبُ عَنِّي وَلَا تَنْسَانِي، أَرْسِلْ مَنْ يَحُلُّ فَرَجِي وَأَنَا فِي مَكَانِي) Artinya: "Wahai Zat yang tidak pernah meninggalkanku dan tidak pernah melupakanku, kirimkanlah seseorang yang dapat menyelesaikan kesulitanku sementara aku tetap di tempatku." (Dibaca 7 kali) 2. Doa kedua: (يَا عَالِي يَا مُتَعَالِي يَا دَائِم...